PKM UNUSIA dan GKMNU Kabupaten Bogor Bersinergi Wujudkan Keluarga Harmonis dan Moderat

Cibinong, Bogor24jam.com – Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) bersama Kementerian Agama RI dan Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GKMNU) sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Seminar Keluarga Maslahah dan Moderasi Beragama” di Kantor PCNU Kabupaten Bogor, Sabtu (23/11). Kegiatan ini bertujuan membangun keluarga maslahah dan moderasi beragama sebagai pondasi masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Acara ini menghadirkan narasumber kompeten, yakni Wakil Ketua LKKNU Kabupaten Bogor, Pera Soparianti, Ketua Satgas GKMNU Kabupaten Bogor, Dhomiry Al-Ghozali, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor Waspada MK, S.Ag., MM, dan Wakil Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Dr. Desi Hasbiyah, S.Si., M.I.Kom. Seminar dibagi menjadi dua sesi, dengan fokus pada keluarga maslahat di pagi hari dan moderasi beragama setelah istirahat siang.

Keluarga Maslahah: Pilar Kehidupan Bermasyarakat

Sesi pertama dibuka oleh Pera Soparianti yang mengupas konsep keluarga maslahat berdasarkan nilai-nilai maqashid syariah. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya membangun keluarga yang menjadi sumber keteladanan, akhlak mulia, dan harmoni. Pera juga membahas relasi dalam keluarga yang sehat dan maslahat, serta peran keluarga dalam pengasuhan anak sebagai generasi penerus yang unggul.

“Keluarga maslahat adalah pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan nilai-nilai maqashid syariah, keluarga dapat menjadi teladan dalam membangun harmoni dan melahirkan generasi penerus yang unggul, ” ujar perempuan yang juga Direktur Rahima ini.

Dhomiry Al-Ghozali melanjutkan sesi ini dengan menjelaskan visi dan misi besar GKMNU untuk mendorong enam dimensi maslahat dalam kehidupan keluarga. Ia menyoroti strategi intervensi yang dapat dilakukan GKMNU dalam mendukung keluarga sehat dan maslahat, serta memaparkan program-program unggulan GKMNU Kabupaten Bogor untuk periode 2023-2024.

“GKMNU berkomitmen mendorong enam dimensi maslahat dalam keluarga. Kolaborasi dengan UNUSIA dan Kementerian Agama seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat keluarga sebagai pondasi masyarakat yang harmonis, ” jelas Dhamiry yang juga Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bogor ini.

Moderasi Beragama: Menjaga Keberagaman dan Persatuan Bangsa

Setelah istirahat dan shalat Dzuhur, sesi kedua dimulai dengan pemaparan oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Waspada yang membahas pentingnya moderasi beragama dalam menghadapi tantangan radikalisme dan intoleransi. Ia menggarisbawahi konsep fikrah Islam wasathiyah yang menekankan keseimbangan dalam keberagamaan, serta peran empat pilar pemersatu bangsa dalam menjaga keberagaman. “Moderasi beragama bukan hanya konsep, tetapi kebutuhan untuk menjaga keberagaman dan persatuan bangsa. Kita perlu menghidupkan fikrah Islam wasathiyah dalam kehidupan sehari-hari, ” imbuhnya.

Wakil Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Desi Hasbiyah melengkapi sesi ini dengan pendekatan akademis mengenai implementasi moderasi beragama di tengah masyarakat. Ia menggunakan analogi yang menarik, seperti peran wasit dalam pertandingan, untuk menjelaskan bagaimana moderasi beragama berfungsi dalam mengatur keseimbangan antara keyakinan individu dan harmoni sosial.

“Moderasi beragama ibarat peran wasit dalam pertandingan. Ia menjaga keseimbangan antara keyakinan individu dan harmoni sosial, sehingga keberagaman bisa menjadi kekuatan, bukan ancaman, ” tandasnya menganalogikan.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi diskusi di setiap sesi seminar. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mencakup isu-isu mendasar, seperti cara menjaga harmoni dalam keluarga, langkah-langkah menghadapi radikalisme, hingga strategi membangun toleransi antaragama.

Salah satu peserta, Zaki, menanyakan bagaimana menjaga agama dengan landasan akal sehat, sementara peserta lainnya bertanya tentang cara menghadapi perbedaan akidah dengan orang lain. Narasumber memberikan jawaban komprehensif, menekankan pentingnya toleransi, dialog, dan nilai-nilai wasathiyah.